Alkisah, di sebuah dusun di daerah Jambi, tersebutlah seorang anak bernama Kelingking. Seperti namanya, ukuran tubuh anak ini memang hanya sebesar kelingking. Kecil sekali. Kelingking lahir dari ibu dan bapak yang berpuluh-puluh tahun belum memiliki anak. Sebelum kelingking lahir, sang bapak pernah memohon pada Allah..
‘Ya Allah, sudah puluhan tahun kami menikah, tapi hingga saat ini belum juga dikaruniai anak. Karuniakanlah kepada kami seorang anak meski hanya sebesar kelingking,” kata sang Bapak.
Ternyata Allah benar-benar mengabulkan doa bapak tersebut. Tak lama, sang Ibu sudah mengandung. Namun, ukuran perut sang Ibu saat hamil tidak sebesar perut ibu lain yang sama-sama hamil. Akhirnya mereka berdua menyadari bahwa Allah mengabulkan doa yang dipanjatkan oleh sang Bapak. Ya, mereka akan memiliki anak yang hanya sebesar kelingking.
Sembilan bulan berlalu, lahirlah seorang anak berukuran kecil yang dinamai kelingking. Dia sangat disayangi oleh ibu dan bapaknya. Selalu dijaga dan dirawat, meskipun tubuhnya tak juga membesar.
Suatu hari, ada kabar yang mengatakan bahwa dusun mereka sedang didatangi oleh seorang nenek jahat yang suka mengganggu manusia. Semua penduduk segera mengungsi, menghindari nenek jahat tersebut. Pun juga Ibu dan Bapak Kelingking, mereka bergegas mengajak Kelingking pergi.
“Ayo kelingking, segera berkemas. Kita akan mengungsi bersama penduduk lain,“ kata Bapak.
Mendengar kisah keberhasilan Kelingking mengusir nenek jahat, semua penduduk akhirnya kembali dari pengungsiannya dan berterima kasih kepada kelingking. Kabar keberhasilan kelingking ini diketahui oleh Raja.
Raja tersebut tertarik dengan kepahlawanan Kelingking. Meskipun badannya sangat kecil, tapi ia mampu mengusir nenek jahat yang mengganggu kenyamanan banyak penduduk. Akhirnya Raja tersebut menganugerahi Kelingking dengan posisi panglima. Tak cukup dengan itu, Kelingking pun dinikahkan Raja kepada putrinya yang cantik jelita.
Kelingking pun akhirnya hidup berbahagia dengan isteri yang dicintainya.
0 komentar:
Posting Komentar