Sahabat Pelangi, tentu sahabat tak asing lagi dengan tulisan. Pasti sudah banyak yang bisa menulis atau membaca dengan baik! Dengan menulis, kita bisa “merekam” apa yang diucapkan Ibu Guru di kelas, sehingga kita tidak lupa saat ulangan nanti. Kita juga bisa mempelajari kisah orang-orang hebat dalam sejarah, dengan membaca tulisan mereka. Bahkan sekarang pun sahabat sedang membaca tulisan ini bukan? Sebenarnya bagaimana awal mula manusia menulis? Bagaimana bentuk tulisan yang pertama kali dibuat? Bagaimana tulisan bisa mempengaruhi kehidupan manusia? Yuk, kita pelajari sejarah tulisan!
Dari Lisan Ke Tulisan
Sebelum manusia mengenal tulisan, pewarisan nilai-nilai tradisi dari generasi ke generasi dilakukan secara lisan, dengan bercerita. Sahabat pasti pernah mendengarkan cerita kakek atau nenek ‘kan? Seperti itulah leluhur bertutur kepada anak-cucunya, mewariskan nilai-nilai. Namun metode bercerita ini punya kelemahan, karena tak banyak orang mampu mengingat apa yang dikatakan padanya. Inilah yang mendorong manusia untuk menulis.

Tulisan terus berkembang dan masih terus digunakan manusia hingga kini. Sejarah pun dimulai karena adanya rekaman tulisan; dan keberadaan budaya manusia sebelum dikenalnya tulisan dikenal dengan zaman prasejarah.
Perkembangan Aksara Dunia
Benda yang diduga sebagai prototype tulisan pertama ditemukan di daerah Mesopotamia dengan menggunakan bentuk-bentuk segitiga yang terbuat dari tanah liat (milenium ke-4 SM). Dari sekedar prototipe, tulisan berkembang menjadi aksara. Perkembangan aksara melalui tiga kebudayaan besar: masyarakat lembah Sungai Nil dengan hierogliphnya, bangsa Sumeria di Mesopotamia dengan huruf pakunya, dan masyarakat Han di lembah Sungai Kuning dengan aksara han (Kridalaksana dan Sutami 2005).
Huruf hieroglyph merupakan salah satu huruf tertua di dunia. Huruf ini berasal dari Mesir dan sudah dikenal sejak sekitar 4000 tahun SM. Huruf ini menggunakan gambar mata, burung, tangan, sebagai simbol. Selanjutnya bentuk hieroglyph ini banyak memengaruhi bentuk abjad Phoenician dan abjad Yunani.



Dari Mana Kata “Alfabet” Berasal?
Bangsa Yunani menyusun abjadnya sendiri dengan merombak abjad Phoenician ke dalam bentuk yang lebih teratur. Menyempurnakannya dengan menambahkan huruf hidup seperti A/Alpha, E/Epsilon, I/Iota, O/Omicron, dan Y/Upsilon. Sekaligus memperkenalkan cara baca dari kiri ke kanan.

Maka, lahirlah standar sistem abjad yang dikenal dengan “Alphabet” yang merupakan singkatan dari dua huruf pertamanya, yaitu Alpha dan Beta. Sistem Alphabet inilah yang kemudian disempurnakan lagi oleh Bangsa Romawi untuk melahirkan Alphabet Latin, yaitu susunan huruf sempurna seperti yang kita kenal saat ini!
Yang menarik dari sejarah Alphabet ini adalah bagaimana sebuah gambar bisa menjelma menjadi bentuk huruf. Dari gambar orang Mesir yang begitu beragam, disederhanakan hingga akhirnya si gambar hanya mewakili satu suku kata pertama dari nama benda yang digambar.
Huruf “A” misalnya. Huruf pertama ini asalnya gambar kepala banteng yang dalam bahasa Phoenicia disebut “Aleph”. Dalam sistem bahasa Yunani, huruf ini berubah menjadi “Alpha” dan kemudian “A” seperti kita kenal saat ini. Tidak percaya? Jika diperhatikan, huruf A sekilas mengingatkan kita pada kepala banteng, yang digambar terbalik. Betul ‘kan? Huruf “B” sendiri mulanya adalah gambar bentuk rumah yang dalam bahasa Phoenicia disebut “Beth”, kemudian berkembang menjadi Beta dalam abjad Yunani. Perhatikan deh, bentuk huruf B memang seperti rumah ya, hihi. Ada-ada saja!
Adanya sejarah di balik terciptanya abjad dan Alphabet ini menunjukkan bahwa terdapat begitu banyak makna yang bisa terkandung di dalam satu huruf. Bahkan, ketika huruf tersebut berdiri sendiri atau tidak sedang berada dalam kata atau kalimat.
Nah sekarang sudah tahu ‘kan bagaimana awal munculnya tulisan? Ternyata tulisan dibuat manusia untuk “merekam” banyak hal, yang tidak selalu bisa diingat oleh memori kita. Makanya, mari menulis kawan! Jangan malas, karena kita bisa lupa perkataan Ibu Guru kalau tak segera kita tulis!
6 komentar:
warna-warni hiiiiiii....... tapi anak-anak banget kok blognya. like it!
wah edukasi bangte blog nya :)
tapi sebenrnya bahsa lisan dulu kan ya baru bahasa tulis?
waah ini menambah luas wawasan dan pengetahuan soal sejarah yaa
sangat cocok untuk adik adik kecil saya :)
memang blog edukasi ya ini..like it!:)
Salam, saya senang membaca tulisan ini. Tulisan ini membuka wawasan saya tentang proses pewarisan gagasan melalui tradisi lisan dan lisan.
Dan untuk memperluas jangkauan pembacaan saya atas hal itu, kalo boleh tahu literature apa ya, yang dapat saya baca. Thanks sebelumya.
ijin copas yaa.. nanti tetap saya kasih sourcenya kok.. hehehe
Posting Komentar